Friday, 11 February 2011

Basis Penerimaan Perpajakan Diperluas

Koran Jakarta, 11 Februari 2011
JAKARTA – Direktorat Jenderal Pajak akan menggenjot semua sektor guna memenuhi target penerimaan pajak yang telah dianggarkan dalam Anggaran Belanja dan Penerimaan Negara (APBN) 2011 sebesar 839,5 triliun rupiah. “Semuanya, artinya kita akan mempelajari potensi pajak, yaitu pajak yang belum tergali, baik ektensifi kasi maupun intensifikasi,” kata Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany di Jakarta, Kamis (10/2).

Dalam APBN 2011, Ditjen Pajak diharapkan bisa menghimpun Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 420,49 triliun rupiah, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 312,11 triliun rupiah, penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebanyak 27,68 triliun rupiah, serta bea materai dan lain-lainya sebesar 4,2 trliun rupiah. Dari potensi yang ada tersebut, pihaknya akan lebih fokus menggenjot pajak melalui ektensifikasi atau memperluas basis penerimaan.

Dia mengakui saat ini masih banyak wajib pajak (WP) yang belum membayar pajak secara penuh sehingga harus ada pengajian dan pendalaman yang lebih efektif agar WP sadar pajak dan membayarnya sesuai dengan kewajiban seharusnya. “Sekarang itu penerimaan kita yang ratusan triliun itu sebetulnya baru berapa persen dari potensi WP, jadi kita meningkatkan kapasitas kita di sumber daya manusia (SDM) ini,” katanya.

WP besar, paparnya, masih banyak yang belum sadar membayar pajak sehingga perlu kejelian jajarannya mencari maupun mengidentifikasi transaksi yang terkena pajak sehingga bisa teridentifi kasi dengan baik. “Itu semua yang kita bangun dan tidak ada hubungannya dengan kasus, tapi kapasitas yang selama ini sudah dibangun jadi kita tingkatkan saja,” jelasnya.

Ia optimistis tax ratio yang ditargetkan sebesar 12,1 persen dalam APBN ini bisa meningkat dengan sendirinya melalui hasil kerja keras yang dilakukan Ditjen Pajak di bawah kepemimpinannya. “Saya tidak mau targetkan karena di APBN kan 12,1 persen, saya lebih targetkan nominal saya kira bisa melebihi target. Berapa lebihnya tidak usah ditanya,” katanya. Kinerja Direktorat Jenderal Pajak, tambahnya, terus di benahi melalui pelatihan sehingga penerimaan lebih maksimal.

Selain itu, dia berjanji akan membenahi sistem penerimaan sehingga kasus perpajakan seperti yang hangat akhir-akhir ini, misalnya mafi a pajak Gayus Tambunan, tidak terulang lagi. Terealisasi Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengharapkan di bawah kepemimpinan Fuad Rachmany penerimaan pajak bisa terealisasi dengan baik.

Pasalnya, pada tahun 2010 realisasi penerimaan pajak hanya mencapai 661,4 triliun rupiah atau 98,1 persen dari target dalam APBN-P 2010 sebesar 649,042 triliun rupiah. Tidak terpenuhinya target itu karena besarnya pengembalian penerimaan perpajakan (restitusi) yang mencapai 40 triliun rupiah.

No comments:

Post a Comment